Senin, 21 Maret 2011

Nikon D3100 Memenangkan Dua Penghargaan



Woooww... Apakah anda sudah mendengar beritanya? Nikon D3100 yang dirilis September 2010 telah memenangkan dua penghargaan dalam iF Design Award 2011 (Munich Jerman). Nikon D3100 mendapat penghargaan kategori Product Design dan Communication Design.

Faktor yang membuat D3100 memperoleh juara karena dianggap memiliki desain mengesankan, interface terbaik dengan menu praktis dan mudah digunakan. Fitur yang ada juga sangat membantu para pengguna amatir sehingga dapat cepat menguasai kamera itu.

Apakah anda salah satu pemakai Nikon D3100??

Jumat, 18 Maret 2011

Lomba Foto Sadar Wisata 2011

Lomba Foto Sadar Wisata 2011

Ketentuan Lomba Umum
1. Tidak dipungut biaya dan Terbuka untuk umum (Panitia dan Dewan Juri tidak diperkenankan mengikuti lomba)
2. Foto yang diperlombakan harus mengangkat salah satu atau lebih unsur dari Sapta Pesona, yaitu: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, & Kenangan
3. Jumlah foto peserta dibatasi maksimal 5 foto
4. Foto merupakan milik pribadi (bukan karya orang lain), dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba.
5. Rekayasa digital diizinkan sebatas sama dengan yang biasa dilakukan dalam kamar gelap fotografi film
6. Lokasi obyek pengambilan foto di wilayah Destinasi Pariwisata seluruh Indonesia

Pengiriman
1. Foto cetak ukuran sisi panjang minimum 30 cm dan menyerahkan file digital dengan sisi panjang minimum 3000 pixel disimpan dalam format JPG medium (minimum skala 6) dalam bentuk CD. Format nama file digital: namapeserta_judul_lokasipemotretran. Foto digital harus masih mengandung data: informasi dasar, seperti exposure, tanggal dan kamera yang dipakai
2. Dibalik foto harus dilekatkan kertas yang memuat data: Judul foto; Nama dan Alamat pemotret; No. Telp dan Hp, Peristiwa dan lokasi foto dan data teknis.
3. Semua karya foto dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan di sudut kiri atas amplop ditulis Lomba Foto Sadar Wisata 2011
4. Foto dapat diantar langsung pada hari kerja atau dikirim ke Sekretariat Panitia Lomba, Gedung Sapta Pesona Lt.4 Jl. Medan Merdeka Barat no.17 Jakarta 10210, selambat-lambatnya di terima panitia tanggal 24 Juni 2011

Penilaian
1. Foto yang masuk akan dinilai oleh Dewan Juri pada tanggal 6 Juli 2011
2. Panitia berhak mendiskualifikasi peserta sebelum dan sesudah penjurian apabila dianggap melakukan kecurangan
3. Keputusan Dewan Juri sah dan tidak dapat diganggu gugat

Kriteria Rekayasa Digital
1. Dodging dan burning (mengoreksi gelap terangnya pencahayaan) diperbolehkan seminimal mungkin
2. Penggunaan teknik ruang gelap digital hanya untuk membantu mengatur kisaran tone dinamis dari sebuah foto agar mendekati kenyataan.
3. Pengolahan gambar yang menghasilkan foto berbeda dengan realitas (terlalu kontras, posterisasi, dll) tidak diizinkan.
4. Membuat foto hitam putih diperbolehkan.
5. Pemotongan (cropping) diperbolehkan.
6. Tidak diperkenankan mengirimkan gambar berupa kombinasi lebih dari satu foto atau menghilangkan/menambahkan atau merubah elemen-elemen dalam satu foto. Sebuah foto harus dihasilkan hanya dari satu jempretan

Pemenang
1. Foto pemenang lomba akan dipamerkan tanggal 22, 23, dan 24 Juli 2011 dan nama pemenang serta penyerahan hadiah dilakukan pada hari terakhir pameran.
2. 100 karya foto nominasi akan dipamerkan.
3. Semua foto pemenang lomba menjadi milik Panitia dan Panitia berhak menggunakan sebagai bahan publikasi pariwisata, tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.
4. Peserta yang fotonya tidak menang akan dikirim kembali apabila menyertakan amplop berperangko yang cukup dan beralamat lengkap peserta

Memperebutkan hadiah
Juara I : Rp 15 juta + Trophy Menteri + Piagam
Juara II : Rp 12,5 juta + Trophy Menteri + Piagam
Juara III : Rp 10 juta + Trophy Menteri + Piagam
Harapan I : Rp 5 juta + piagam
Harapan II : Rp 3,5 juta + piagam
Harapan III : Rp 2 juta + piagam
Door Prize : Rp 2 juta

Juri
Sigit Pramono - Ahli Fotografi
Arbain Rambery - Ahli Fotografi
Darwis Triadi - Ahli Fotografi
Hilda Sabri - Pemerhati Fotografi
Bambang Wijanarko - Ahli Fotografi

Lain-lain
1. Panitia akan melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk melindungi karya peserta, namun Panitia tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan yang timbul selama pengiriman dan pameran
2. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di website ini.

Sekretariat Panitia Lomba Foto Sadar Wisata 2011
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Jl. Medan Merdeka Barat no.17 Jakarta 10110
Gedung Sapta Pesona Lt. 4

Jumat, 11 Maret 2011

Jasa Foto










TUSTEL (SMKN1KutaSelatan Photographers Community) juga menawarkan jasa Foto seperti :

- Prewedding
- Wedding
- Dokumentasi
- Model
- Product
- Arsitektur
- Dll...

Selain foto kami juga menawarkan jasa Video, Printing, Graphic Design, Komputer, Networking...

Merchandise

Maaf saat ini belum tersedia...

Hubungi Kami


TUSTEL (SMKN1KutaSelatan Photographers Community)

Email : tustelkutsel@yahoo.com
Web : www.tustelphotography.blogspot.com
Alamat : Jl. Gedong Sari -Bay Pass Ngurah Rai - Nusa Dua

Kamis, 10 Maret 2011

Tentang Kami







TUSTEL (SMKN1KutaSelatan Photographers Community)
merupakan kumpulan penghobi fotografi di SMKN 1 Kuta Selatan, anggotanya terdiri dari siswa (segala jurusan), guru, pegawai dan para alumni. Dengan group FB ini semoga dapat menjadi tempat saling tukar informasi, berbagi ilmu foto, trik - tips, dll...

Dalam blog ini
silahkan beri komentar, kirim Foto atau Artikel ke email (tustelkutsel@yahoo.com) nanti akan dipostingkan. Untuk foto sertakan Nama, Judul, Jenis Kamera, Lensa, Diafragma, Shooterspeed, ISO, dsb...

Semoga bermanfaat..."

Rabu, 09 Maret 2011

Lomba Foto Jurnalistik Mahasiswa Bali

Lomba Foto Jurnalistik Mahasiswa Bali


Bali saat ini tidak lebih dari panggung sandiwara yang dimainkan masyarakatnya untuk memuaskan wisatawan ke Bali.

Masyarakat Bali mencitrakan dirinya pada suatu kehidupan nyata tetapi sebenarnya tidak nyata. Kehidupan sehari-hari dibuat-buat sehingga lebih nyata dari apa yang sebenarnya terjadi. Aktivitas masyarakat Bali cenderung berada dalam bayang-bayang semu. Mereka tidak berani menampilkan jati diri yang dimiliki. Maka, hanya kepura-puraan yang bisa dilakukan untuk memantaskan diri di hadapan orang lain untuk sebuah citra.

Untuk itu Bali melakukan tradisonalisasi diri. Bali menyesuaikan dengan permintaan pasar pariwisata karena telanjur dengan citra yang melekat. Bali takut, jika tidak mengikuti perkembangan maka akan ditinggalkan oleh gemerlapnya pariwisata. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk menunjang perkembangan pariwisata, terutama sarana penunjang fisik. Misalnya, pembangunan hotel, villa, restoran, dan sebagainya. Hasilnya kemudian hanya dinikmti sebagian pemodal.

Namum, di balik itu, Bali tidak berpikir tehadap dampak akibat citra tersebut.

Bali dulu adalah Bali yang sakral. Tari-tarian hanya dipakai untuk tujuan-tujuan keagamaan dan dipentaskan di pura. Tarian yang dipentaskan sama sekali tidak menggunakan tambahan alat-alat elektronik, seperti pengeras suara, pencahayaan, dan sebagainya. Tanpa adanya alat-alat tersebut tarian yang dipentaskan mampu membawa penontonnya ke dalam suasana magis.

Bali dulu adalah Bali di mana masyarakatnya berkomunikasi menggunakan huruf-huruf di atas daun lontar dan kentongan (kulkul) di setiap balai banjar. Yang akan dibunyikan jika banjarnya (masyarakat) akan berkumpul. Meskipun suara yang dihasilkan kulkul terbatas dalam penanda tetapi masyaraktnya tidak ada mengalami permasalahan dalam berkomunikasai.

Bali dulu dalam membuat rumah dan bangunan selalu menggunakan ukuran-ukuran badan si pemilik bangunan sesuai asta kosala-kosali. Misalnya, untuk menentukan ukuran panjang, satuan yang digunakan adalah ukuran “tangan terlentang”. Karena menggunakan ukuran tangan si pemilik bangunan itulah maka arsitek selalu bekerja sesuai bentuk bangunan yang dibuatnya. Maka, bangunan kelihatan rapi dan tidak menyalahi tata ruang.

Bali dulu adalah Bali yang hijau dan sejuk. Hamparan sawah di mana-mana dihiasi suara petani mengusir burung pengganggu dengan alat-alat tradisional. Misalnya, cakra tiing (baling-baling dari bambu yang bisa mengeluarkan suara). Pengerjaan di sawah pun masih menggunakan alat-alat tradisional, seperti tenggala yang ditarik menggunakan sapi atau kerbau.

Lalu, bandingkan.

Bali sekarang adalah Bali yang mengejar kemeriahan semata, yang mementaskan tarian-tarian dalam gemerlap panggung hiburan pariwisata. Tarian sakral pun dipaksakan untuk dipentaskan di panggung hiburan untuk kebutuhan pariwisata. Bali sekarang adalah Bali yang telah meningggalkan alat-alat komunikasi tradisonal. Saat ini, warga dalam berkomunikasi cenderung menggunakan alat-alat elektronik. Rapat banjar pun sering menggunakan LCD sebagai media penjelas.

Bali sekarang adalah Bali yang kacau akibat bangunan menyalahi tata ruang karena tidak diperhatikanya asta kosala-kosali dalam pembangunan. Bali sekarang adalah Bali yang panas akibat semakin sempitnya ruang terbuka hijau karena maraknya pembangunan perumahan dan jalan.

Dari kondisi itulah, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pers Mahasisawa “Akademika” menggelar lomba foto bertema “Kondisi Bali”. Tema ini bukan untuk mencari kejelekan Bali itu sendiri, melainkan untuk menyadarkan tentang kondisi Bali saat ini melalui hasil karya foto peserta lomba. Agar, hal demikian tidak terjadi berlarut-larut sekaligus menggugah hati yang melihatnya untuk melakukan perbaikan.

Lomba foto jurnalistik ini akan diawali dengan proses pengumpulan karya foto pada 1 – 27 Maret 2011. Kemudian foto akan dikurasi menjadi 20 besar pada tanggal 28 Maret 2011. Panitia akan mengumumkan pemenang lomba pada 10 April 2011 nanti.

Syarat dan ketentuan:
1. Peserta adalah pelajar atau mahasiswa di Bali.
2. Peserta menyertakan fotokopi kartu pelajar/ mahasiswa pada waktu pendaftaran.
3. Biaya pendaftaran Rp 20.000 per peserta.
4. Foto yang diikutsertakan adalah karya asli peserta yang dibuat pada tahun 2010 sampai dengan Maret 2011.
5. Foto yang dilombakan adalah berwarna hasil pemotretan dengan kamera digital.
6. Setiap peserta maksimal mengirimkan 5 foto tunggal (bukan seri) berupa file softcopy dalam CD. Format file JPEG dengan sisi terpanjang minimum 3000 pixel, resolusi 300dpi, minimal 2MB.
7. Format penamaan file foto yaitu no.urut foto, judul foto, nama peserta. Contoh: 01_Tukang Batu_Agus Budi.jpg
8. Masing-masing foto disertai data tentang tanggal pemotretan, lokasi pemotretan dan narasi yang mengandung unsur 5w+1 H. Informasi tersebut dibuat dalam file notepad atau word document pada folder terpisah dengan foto pada CD yang dikirim.
9. Bagian luar CD dilengkapi nama, alamat, dan no telepon yang dapat dihubungi.
10. Editing yang dilakukan hanya diperbolehkan mengatur contrast, brightness, dan cropping (hanya boleh 20%).
11. Foto yang dilombakan belum pernah dimuat di media cetak dan belum pernah memenangkan lomba.
12. Foto tidak mengandung unsur penghinaan atau pelecehan pada identitas lain, seperti agama, suku, gender, dan lain-lain.
13.Panitia tidak bertanggung jawab terhadap adanya tuntutan pihak lain atas foto yang dikirim.
14. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

Pengumpulan Karya:
Sekretariat Persma Akademika Universitas Udayana. Dari pukul 13.00 – 19.00 Wita.
Jl. Sudirman, Denpasar- Bali (dibelakang gedung kampus Fisip Udayana)

Dewan Juri
- Made Nagi (Fotografer EPA)
- Lukman S. Bintaro (Freelance)
- Johanes P. Christo (Freelance)

Hadiah Pemenang
- Juara I : Uang Tunai + Trofi+ Sertifikat
- Juara II : Uang Tunai + Trofi+ Sertifikat
- Juara III : Uang Tunai + Trofi+ Sertifikat

Pameran:
20 foto terbaik akan dipamerkan mulai tanggal 10 April 2011 di Gallery Popo Danes, Jl. Hayam Wuruk, Denpasar. (Foto akan dicetak dan di bingkai oleh panitia)

Contact Person: Asykur 081958307070, Agung Parameswara 081805697500.

Selasa, 08 Maret 2011

Foto Makro Lalat











Foto Makro Lalat

Mencoba mengabadikan Foto Lalat dengan memaksakan lensa 18-55mm membidik Makro style.

Fotografer: Gede Dona Nugraha (oemarbakriphotography)
Kamera: Nikon D60
Lensa: Nikon 18-55mm
Filter: uv
Kecepatan: 1/200s
Diafragma: f/5.6
ISO: 200

Foto Ogoh-ogoh Kerobokan Kelod 2011

Foto Ogoh-ogoh Kerobokan Kelod 2011










Nguyeng Ogoh-ogoh

Fotografer: Gede Dona Nugraha (oemarbakriphotography)
Kamera: Nikon D60
Lensa: Tamron 10-24mm
Filter: uv
Kecepatan: 1/5s
Diafragma: f/3.8
ISO: 200










Fotografer: Gede Dona Nugraha (oemarbakriphotography)
Kamera: Nikon D60
Lensa: Tamron 10-24mm
Filter: uv
Kecepatan: 1/2s
Diafragma: f/3.5
ISO: 200

Foto Melasti Petitenget 2011

Foto Melasti Petitenget 2011










Melasti

Fotografer: Gede Dona Nugraha (oemarbakriphotography)
Kamera: Nikon D60
Lensa: Tamron 10-24mm
Filter: uv
Kecepatan: 1/4000s
Diafragma: f/3.5
ISO: 200

Minggu, 06 Maret 2011

Nikon D7000 Menggantikan D90


Nikon D7000 Menggantikan D90

Nikon telah merilis kamera DSLR D7000 semi-pro untuk menggantikan seri D90 yang poluler itu. D7000 memakai prosesor Expeed 2 dan mampu merekam vdeo berformat HD movie 1080p 24fps. Kamera ini dibanderol harga kisaran Rp. 13.000.000.

Bodi D7000 sepintas mirip dengan D90 hanya ada tombol live-view dan movie, dan tombol putar untuk memilih mode pemotretan S, CL,CH. Pada mode dial D7000 tidak lagi diberikan beberapa Scene Mode seperti Landscape, Macro dsb. Sebagai gantinya, tersedia satu pilihan Scene Mode, dua User Profile yang bisa disimpan (U1 dan U2) untuk melengkapi mode P, A, S, M dan AUTO.

Nikon D7000 cocok bagi fotografer yang serius menekuni hobi fotografi karena akan dimanjakan berbagai fitur kelas atas :
• sensor 16.2 MP, CMOS, APS-C (format DX, crop factor 1.5x)
• ISO 100-6.400, bisa dipaksa hingga ISO 25.600
• LCD 3 inci resolusi tinggi
• burst 6 fps (tidak bertambah cepat bila memakai baterai grip MB-D11)
• usia shutter teruji hingga 150ribu kali
• shutter 30-1/8000 detik, sync 1/250 detik (1/320 detik untuk FP)
• weather proof, magnesium alloy body
• kemampuan untuk wireless flash commander
• pentaprisma, 100% finder coverage, 0.94x
• dual SD slot (kalau di D300s pakai SD-CF slot)
• Multi-CAM 4800DX, 39 titik AF (9 diantaranya cross type), 3D AF tracking
• 2016 pixel AE metering (pertama dalam sejarah Nikon)
• prosesor Expeed 2
• 14bit A/D (seperti D300)
• HD movie, 1080p – 24fps / 720p – 30fps, H.264 codec
• AF saat video, maksimum rekam 20 menit
• Fine tune AF (seperti D300)
• Virtual horizon (seperti D300)
• EN-EL15 baterai Lithium baru
• paket body only atau dengan lensa kit AF-S 18-105mm VR